Faktor yang mensugesti pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan - Mungkin Anda ingat pepatah yang menyampaikan ’Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Pepatah itu berarti menyampaikan adanya penurunan sifat dari induk terhadap anak-anaknya. Bila kita menanam biji kedelai maka akan tumbuh tumbuhan kedelai, bukan tumbuhan jeruk atau kaktus. Mengapa demikian? Biji kedelai itu membawa sifat keturunan berupa gen yang mewarisi struktur dan bentuk induk tumbuhan kedelai sebelumnya. Keadaan tersebut akan menciptakan biji kedelai mempunyai bentuk dan struktur yang sama menyerupai tumbuhan kedelai yang lain bila mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam (intern) dan faktor luar (ekstern). Apakah efek faktor-faktor itu terhadap pertumbuhan dan perkembangan? Pada materi ini akan dibahas mengenai salah satu faktor internal dan faktor eksternal yang mensugesti pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih bersifat meristematis. Adapun fungsi auksin sebagai berikut.
- Pembentangan sel
- Pembelahan sel
- Merangsang pembentukan buah dan bunga
Aktivitas auksin akan terhambat oleh sinar yang berlebihan. Apa yang akan terjadi jikalau suatu tanaman memperoleh banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya? Apabila salah satu sisi belahan tersebut banyak terkena sinar, tumbuhan itu akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 1. Peranan auksin pada perkembangan organ tumbuhan |
Gambar 2. Peranan cahaya pada pembengkokan organ tumbuhan |
Berdasarkan gambar di atas, tumbuhan yang memperoleh sinar dari satu sisi akan mengalami perubahan-perubahan berikut. Auksin akan terakumulasi di belahan batang yang tidak terkena sinar. Konsentrasi auksin yang tinggi di belahan yang tidak terkena sinar akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di bagian kurang sinar menimbulkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tumbuhan tumbuh ke arah cahaya.
b. Giberelin
Giberelin terdapat pada belahan batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin yakni :
- Menyebabkan tumbuhan berbunga sebelum waktunya
- Menyebabkan tumbuhan tumbuh tinggi
- Memacu kegiatan kambium
- Menghasilkan buah yang tidak berbiji
- Membantu perkecambahan biji
Giberelin menyerupai halnya auksin memegang peranan penting dalam pertumbuhan batang, namun dapat menyebabkan pertumbuhan batang menjadi terlalu panjang. Sebaris jagung kerdil sanggup dibuat supaya tumbuh menyerupai jagung biasa dengan memberinya giberelin berkali- kali. Anehnya, pertumbuhan jagung biasa tidak sanggup ditingkatkan dengan giberelin.
Ada banyak sekali macam fungsi gas etilen. Salah satunya interaksi gas etilen dengan auksin sanggup memacu pembungaan pada buah, contohnya mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin sanggup mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama gas etilen yakni :
- Mempercepat pemasakan buah
- Mempertebal pertumbuhan batang
- Pengguguran bunga
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada badan tumbuhan. Sitokinin dibuat pada sistem perakaran. Fungsi hormon yakni :
- Merangsang pertumbuhan akar
- sehingga lebih cepat memanjang
- Mempercepat pelebaran daun
- Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
- Merangsang kegiatan pembelahan sel
- Membantu perkecambahan biji
Berbeda dengan hormon yang lain, asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.
- Fungsi asam abisat yakni :
- Mengurangi kecepatan pembelahan
- Mengurangi pemanjangan sel
- Membantu aborsi bunga
- Menyebabkan dormansi
Seperti telah disebutkan sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat besar. Faktor-faktor lingkungan tersebut mencakup suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan alasannya bekerjasama dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan mempunyai suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan bertahan hidup. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur sekitar 10 – 38 °C untuk pertumbuhannya.
Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila masakan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya dihentikan terlalu banyak. Cahaya yang hiperbola justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga kekurangan cahaya juga berakibat jelek bagi tanaman.
Contoh akhir dari hasil fotosintesis yang berkurang misalnya tumbuhan yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh lebih panjang dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman ini berwarna pucat dengan batang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap semacam ini disebut etiolasi.
c. Pengaruh Kelembapan pada Pertumbuhan
Tanah berair sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini alasannya tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan masakan dalam jaringan. Tingkat efek kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tumbuhan yang membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi, contohnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.
Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan mineral. Air dan CO2 merupakan materi utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Adapun air dan mineral diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, misalnya tumbuhan kantong semar (Venus sp. atau Nephentes sp.). Tanaman ini memperoleh senyawa nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga yang masuk perangkapnya.
Gambar 3. Perbandingan pertumbuhan (a) tumbuhan yang cukup CO2 (b) tumbuhan yang kekurangan CO2 |
Air juga sangat diharapkan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air dipakai untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi). Mineral sangat diharapkan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang diharapkan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen. Elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut makroelemen, sedangkan elemen mineral yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut mikroelemen.
Gambar 4. Tumbuhan yang kekurangan magnesium terlihat menguning |
e. Pengaruh Ketersediaan oksigen pada Pertumbuhan
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan sanggup memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh alasannya itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.
Khusus pada perkembangan, selain ditentukan oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya letak sel dalam jaringan. Bagaimana letak sel dapat mensugesti perkembangan? Perhatikan gambar berikut.
Khusus pada perkembangan, selain ditentukan oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya letak sel dalam jaringan. Bagaimana letak sel dapat mensugesti perkembangan? Perhatikan gambar berikut.
Gambar 5. Penampang melintang batang berkayu |
Pada gambar tampak adanya jaringan kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder. Meristem sekunder yang terletak di tempat lingkaran kambium berfungsi memperbesar diameter batang tanaman. Hal ini terjadi alasannya kambium selalu membelah ke arah samping. Sel-sel kambium yang terletak di belahan dalam
akan terdiferensiasi menjadi xilem dan belahan luar akan terdiferensiasi menjadi floem. Kambium akan membelah kembali dan terjadi pengulangan proses menyerupai di atas. Pada akhirnya, sel yang terletak di belahan sebelah dalam kambium membentuk jaringan xilem, sedangkan ke arah luar membentuk jaringan floem. Pelajari gambar dibawah ini semoga Anda lebih memahami pertumbuhan jaringan kambium.
Gambar 6. Pertumbuhan sekunder xilem dan floem oleh jaringan kambium |
Anda kini sudah mengetahui Faktor Pertumbuhan Tanaman. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sembiring, L dan Sudjino. 2009. Biologi : Kelas XII untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Advertisement