Aktivitas Air (Akuatik) II : Aktivitas akuatik, Keterampilan, Renang gaya dada dan gaya miring - Keterampilan berenang dan evakuasi diri di air sangat mutlak diharapkan terutama bagi seseorang yang hidup di tempat yang bersahabat dengan sungai atau laut. Selain itu, juga bagi seseorang yang bahagia dengan olahraga di dalam air. Kali ini kita akan mempelajari kombinasi teknik renang dan keterampilan dasar pertolongan kecelakaan di air dengan sistem resusitasi jantung dan paru (RJP). Beberapa keterampilan tersebut sebaiknya kalian kuasai dan praktikkan dengan disiplin, kerja keras, keberanian, dan tanggung jawab.
Berbagai jenis gaya renang yang sanggup kalian kuasai. Di antaranya gaya renang dada dan renang gaya miring. Renang gaya miring sanggup pula dimanfaatkan untuk melaksanakan pertolongan di dalam air. Nah, pelajarilah bahan berikut ini dengan cermat. (Baca juga : Aktivitas Senam Ritmik II : Gerak dan irama, Keluwesan, Estetika, Koordinasi gerak)
A. Keterampilan Renang Gaya Dada
Renang gaya dada atau katak dikenal dengan istilah breast stroke ialah gaya orisinil pertandingan, juga gaya yang paling gampang dan santai untuk berenang jarak jauh.
Gambar 1. Renang gaya dada. |
Cara melaksanakan renang gaya dada sebagai berikut.
1. Bahu harus sejajar dengan air dan kedua tangan menjulur ke depan bersamaan dengan majunya badan.
2. Tangan kembali ke belakang di bawah permukaan air sambil mendorong supaya melaju cepat.
3. Kedua kaki ditekuk dan ditarik ke arah depan, hingga kedua kaki merapat dan lurus kembali.
4. Kepala harus selalu berada di atas air, kecuali sewaktu start dan berputar balik.
5. Waktu berbalik dan finish harus menyentuh dinding dengan kedua tangan secara serempak dan sama tinggi dengan kedua pundak dalam perilaku mendarat. (Baca juga : Aktivitas Senam Artistik II : Handstand, Tiger sprong, Balance)
B. Keterampilan Renang Gaya Miring
Seorang penyelamat yang sedang berusaha untuk menyelamatkan seseorang yang sedang karam dengan tanpa memakai peralatan harus memanggul tubuh korban dan mengandalkan satu tangan saja untuk berenang kembali ke pantai. Gaya miring merupakan gaya yang paling cocok untuk situasi ini. Berenang gaya miring memakai jenis ayunan kaki menggunting untuk mendapat tenaga yang dibutuhkan.
Teknik-teknik berenang gaya miring mencakup hal berikut.
1. Ayunan kaki menggunting
2. Ayunan tangan gaya miring
3. Koordinasi seluruh gerakan
Kegunaan Gaya Miring
Sejarah gaya miring ini sangat menarik. Di tahun 1886, H. Kenworthy dalam buku A Treatise on the Utility of Swimming, menulis “Sampai beberapa tahun terakhir, pendapat umum menyampaikan bahwa gaya dada atau gaya perut yaitu gaya yang paling cepat, tetapi terbukti bahwa pendapat ini tidak benar”. Sekarang, gaya miring telah dianggap secara universal sebagai gaya yang lebih unggul. (Baca juga : Aktivitas Pengembangan II : Kelentukan, Kekuatan, Daya tahan, Kebugaran jasmani, Tes kebugaran, Interpretasi hasil)
1. Ayunan Kaki Menggunting
Cara melaksanakan ayunan kaki menggunting sebagai berikut.
a. Posisi meluncur miring, papan pelampung di bawah telinga.
b. Kaki ditekuk, paha membentuk sudut 90o.
c. Telapak kaki segaris dengan tubuh.
d. Telapak kaki dari kaki yang di atas ditekuk, telapak kaki dari kaki yang di bawah diluruskan.
e. Telapak kaki dari kaki yang di atas diayunkan ke depan.
f. Melangkah lebar-lebar, dorong, dan tekan.
g. Jari-jari kaki lurus dan tubuh lurus.
h. Meluncur jauh. (Baca juga : Permainan dan Olahraga II : Bola Besar dan Kecil, Sepak Bola, Voli, Basket, Tenis Meja, Softball, Atletik, Pencak Silat)
2. Ayunan Tangan Gaya Miring
Cara melaksanakan ayunan tangan gaya miring sebagai berikut.
a. Tangan yang dijulurkan ke belakang (yang lebih tinggi posisinya) melaksanakan gerakan sebagai berikut.
1) Lurus, pada sisi tubuh bab atas dan lemaskan.
2) Siku di bab dalam, tangan diayunkan ke dagu.
3) Tangan setinggi bahu, siku ditekuk 90o.
4) Tangan tertekuk ke bawah dengan telapak tangan menghadap ke ujung kaki.
b. Tangan yang dijulurkan ke depan (yang lebih rendah) melaksanakan ibarat gerakan sebagai berikut.
1) Teknik pergelangan tangan, jari lurus menghadap ke bawah.
2) Pada waktu mengayuh, siku ditekuk 90o.
3) Kayuhan berhenti hingga di bahu.
4) Telapak tangan menghadap ke atas, di bawah telinga.
5) Julurkan tangan, telapak tangan diputar menghadap ke bawah.
3. Koordinasi Seluruh Gerakan
Cara melaksanakan koordinasi seluruh gerakan gaya miring sebagai berikut.
a. Gerakan tangan depan
1) Kayuh ke arah bahu, hirup napas, telapak tangan di bawah telinga.
2) Siku di sebelah dalam, jari lurus ke depan.
3) Tangan depan dijulurkan, telapak tangan menghadap ke bawah.
b. Gerakan kaki dan tangan belakang
1) Ayunkan lutut ke atas, ayunkan tangan ke belakang.
2) Ayunkan kaki ibarat melangkah, ayunkan tangan ibarat menggali.
3) Ayunkan kaki kuat-kuat, tangan mendorong ke belakang.
4) Meluncur cukup lama, hembuskan napas. (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan dan Penyelamatan di Pantai, Makanan Sehat)
Perhatikan gambar di bawah ini!
C. Pertolongan Kecelakaan di Air dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP)
Pernapasan buatan merupakan suatu perjuangan untuk memasukkan oksigen ke dalam paru-paru korban supaya sanggup bekerja kembali dengan cara membuatkan dan mengempiskan paru-parunya. Tindakan awal dalam menawarkan pernapasan buatan yaitu membersihkan hidung, mulut, dan kerongkongan korban dari segala kotoran yang menyumbat akses udara. Kemudian baringkan korban sesuai dengan cara pernapasan yang akan diberikan. Sikap penolong diadaptasi pula dengan pernapasan buatan yang akan diberikan. (Baca juga : Aktivitas Air (Akuatik) I : Gaya dada, Gaya bebas, Gaya punggung, Gaya kupu-kupu, Loncat indah)
1. Expired Air Resuscitation (EAR)
Resusitasi udara hembusan (expired air resuscitation-EAR) yaitu cara seorang penyelamat dalam menawarkan napas kepada korban yang terhenti pernapasannya. Cara ini bertujuan untuk memasukkan udara beserta oksigen ke dalam paru-paru korban jikalau korban telah berhenti napas, tetapi masih memiliki denyut nadi. Berikut ini tiga teknik yang dipakai di dalam EAR.
a. Mulut ke mulut
b. Mulut ke hidung
c. Mulut ke hidung dan mulut
Dari ketiga teknik pernapasan buatan di atas, yang sering dipakai untuk evakuasi korban di air yaitu teknik “mulut ke hidung”. Cara ini dilakukan bila lisan korban mengalami cedera atau terkunci. Pelaksanaannya hampir sama dengan cara lisan ke mulut, perbedaannya hanya cara menghembuskan napas. Pada cara ini udara dihembuskan melalui hidung, dan lisan korban ditutup rapat. Kemudian pada waktu mengeluarkan napas korban, lisan dibuka. Sedangkan langkah-langkah lainnya sama dengan cara dari lisan ke mulut. (Baca juga : Aktivitas Senam Ritmik : Ritmik, Ayunan, Lompat, Langkah)
Gambar 5. Teknik pernapasan buatan dari lisan ke hidung. |
2. Resusitasi Kardiopulmonari (CPR)
CPR merupakan teknik menyelamatkan nyawa yang dipakai dalam keadaan si korban tidak bernapas dan nadi korban sudah tidak berdenyut lagi. CPR merupakan kombinasi proteksi pernapasan dan pementingan dada di bab luar. Jika CPR tidak dilaksanakan, peluang korban untuk terus hidup akan menurun selepas 5 menit pertama alasannya yaitu terhenti jantungnya.
Cara melaksanakan CPR ini sebagai berikut. (Baca juga : Aktivitas Senam Lantai : Gymnastic, Floor exercise, Neck spring, Hand spring, Voulting horse)
a. Baringkan korban dan buka akses udaranya dengan cara mendongakkan kepala korban.
b. Tarik dagunya ke atas dengan memakai satu tangan dan tarik dahi korban ke bawah dengan memakai tangan yang satunya.
c. Jika korban tidak bernapas, berikan dua hembusan pernapasan.
d. Pijat hidung korban supaya tertutup dengan telunjuk dan ibu jari.
e. Tarik napas dalam-dalam dan tempelkan lisan ke sekeliling lisan korban.
f. Lakukan resusitasi dari lisan ke mulut.
g. Tiupkan napas secara mantap dan keras ke dalam lisan korban. Bila dilaksanakan dengan benar, maka dada korban akan mengembang.
h. Apabila dada korban mengembang, berarti udara sanggup masuk ke dalam paru-paru. Pada ketika ini lisan penolong dilepaskan dari korban.
i. Lakukan berulang-ulang, 12-15 kali per menit, sambil selalu memerhatikan gerakan rongga dada korban.
j. Bila perut korban mengembang, setiap kali tekanlah bab sebelah kiri dari perutnya untuk mengeluarkan udara dari lambung. (Baca juga : Aktivitas Pengembangan Latihan Kebugaran Jasmani : Physical Fitness, Weight training, Kekuatan, Kecepatan, Kelentukan, Daya tahan, Total fitness)
1. Sebutkan teknik-teknik gaya miring untuk penyelamatan!
2. Jelaskan cara melaksanakan koordinasi seluruh gerakan gaya miring dengan tangan depan!
3. Apa yang dimaksud pernapasan buatan?
Tugas (Baca juga : Aktivitas Penjelajahan Gunung : Backpacking, Camping, Hill craft, Hiking, Mountaineering, Rock climbing)
1. Lakukan gerakan renang gaya miring?
2. Praktikkanlah cara memberi pernapasan buatan dengan resusitasi EAR!
Rangkuman
1. Renang gaya dada merupakan gaya yang paling gampang dan santai untuk berenang jarak jauh.
2. Teknik-teknik berenang gaya miring sebagai berikut.
a. Ayunan kaki menggunting
b. Ayunan tangan gaya miring
c. Koordinasi seluruh gerakan
3. Pernapasan buatan merupakan suatu perjuangan untuk memasukkan oksigen ke dalam paru-paru korban supaya sanggup bekerja kembali dengan cara membuatkan dan mengempiskan paru-parunya.
4. Resusitasi udara hembusan (expired air resuscitation-EAR) yaitu cara seorang penyelamat dalam menawarkan napas kepada korban yang terhenti pernapasannya. Cara ini bertujuan untuk memasukkan udara ke dalam paru-paru korban jikalau korban telah berhenti napas tetapi masih memiliki denyut nadi.
5. Terdapat tiga teknik yang dipakai di dalam EAR, sebagai berikut.
a. Mulut ke mulut
b. Mulut ke hidung
c. Mulut ke hidung dan mulut
6. Resusitasi kardiopulmonari (CPR) merupakan teknik menyelamatkan nyawa korban yang sudah tidak bernapas dan nadi korban sudah tidak berdenyut lagi.
Advertisement